Ratusan Rumah Terendam, Air Belum Surut
Banjir Jakarta kembali mencuat setelah bencana ini melanda wilayah Jakarta dan Bekasi pada awal pekan ini akibat hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak Minggu malam hingga Senin pagi (8/7/2025). Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, hingga pagi ini tercatat 62 RT dan 3 ruas jalan masih tergenang dengan ketinggian air bervariasi antara 30–80 cm.
Sementara itu, di Kota Bekasi, banjir menggenangi 4 wilayah permukiman dan sejumlah titik akses utama. Genangan paling parah terjadi di wilayah Perumahan Pondok Ungu dan Jatiasih, dengan ketinggian air mencapai 100 cm, mengakibatkan ratusan warga mengungsi ke masjid dan kantor kelurahan terdekat.
Aktivitas Warga dan Sekolah Terganggu
Banjir yang terjadi pada Senin pagi menyebabkan terganggunya aktivitas warga, terutama di sektor pendidikan dan transportasi. Sejumlah sekolah di Jakarta Timur dan Bekasi membatalkan pembelajaran tatap muka dan beralih ke sistem daring (online learning) demi keselamatan siswa.
Seorang guru SD di Bekasi, Lusi Rahmawati, mengungkapkan bahwa pihak sekolah mendapat imbauan dari Dinas Pendidikan untuk sementara meliburkan siswa. “Kami beralih ke Zoom karena akses menuju sekolah sulit ditembus,” ujarnya.
Transportasi dan Akses Jalan Tersendat
Kondisi jalanan juga terdampak serius. Tiga ruas jalan utama di Jakarta—termasuk Jalan DI Panjaitan dan Jalan Gunung Sahari—terpaksa ditutup sementara karena tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif, meski menyebabkan kemacetan panjang di beberapa titik.
Sementara itu, Stasiun Bekasi mengalami keterlambatan jadwal kereta akibat genangan di sekitar rel dan jalur pejalan kaki. PT KAI mengimbau penumpang untuk memperhatikan pengumuman penyesuaian jadwal dan menggunakan aplikasi KAI Access.
Respons Pemerintah dan Upaya Penanggulangan Banjir Jakarta
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA (Sumber Daya Air) telah mengerahkan 94 pompa mobile untuk mempercepat penyedotan air. Selain itu, ratusan petugas PPSU dan Satpol PP turut dikerahkan untuk membantu evakuasi dan pembersihan saluran air.
Di Bekasi, Wali Kota Tri Adhianto menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan status siaga banjir dan membuka posko bantuan di lima kecamatan. “Kami bekerja sama dengan BPBD dan PMI untuk menyiapkan logistik serta layanan kesehatan,” jelasnya dalam keterangan pers.
Prakiraan Cuaca dan Imbauan BMKG
BMKG memperkirakan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat masih akan berlangsung di kawasan Jabodetabek dalam 2–3 hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau prakiraan cuaca serta menghindari aktivitas di daerah rawan banjir.
Selain itu, warga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan agar saluran air tidak tersumbat.