Peltu Yun Heri Lubis, anggota TNI aktif, mengaku mendapatkan uang tambahan sekitar Rp2,4 juta per bulan dari mengelola judi dadu kuncang bersama Kopda Bazarsah di Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Dalam sidang di Pengadilan Militer I-04 Palembang pada Senin (7/7/2025), ia mengatakan bahwa uang tersebut digunakan untuk kebutuhan pribadinya tanpa menyentuh gaji dari institusi TNI.
“Saya cari uang dari sini. Gak pernah minta dari gaji istri,” ucapnya dalam persidangan.
Motif Ekonomi dari Omset Judi Dadu Kuncang
Omzet Bervariasi, Bergantung Keramaian
Lubis menjelaskan bahwa dari judi dadu kuncang, ia bisa memperoleh Rp1 juta hingga Rp1,5 juta saat situasi ramai. Namun saat sepi, pendapatan hanya sekitar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per buka arena.
Sedangkan dari judi sabung ayam, biasanya penghasilannya berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu.
“Kalau ada acara besar, bisa lebih banyak. Biasanya itu lewat undangan, sebulan atau dua bulan sekali,” ujarnya.
Peran dalam Operasional dan Struktur Arena Judi
Menurut Lubis, ia bertanggung jawab atas arena judi dadu kuncang, sementara Kopda Bazarsah menangani bagian sabung ayam.
Ketika keduanya tidak hadir, kegiatan judi dihentikan. Ia menambahkan bahwa ada delapan bandar dari luar yang mengisi arena, tetapi bila situasi sepi, hanya lima orang yang aktif.
“Kami cuma ngatur tempatnya. Bandarnya dari luar semua,” jelasnya.
Bermula dari Patungan Modal Rp500 Ribu
Arena judi tersebut mulai dijalankan pada Juli 2023. Modal awal dikumpulkan dengan cara patungan: Lubis menyetor Rp200 ribu dan Bazarsah Rp300 ribu. Uang itu digunakan membeli perlengkapan seperti tenda dan paku.
“Buat beli tenda sama paku-paku. Modal kami berdua.”
Penyesalan Mendalam atas Akibat Fatal
Lubis menyampaikan penyesalan yang mendalam atas keterlibatannya. Ia merasa telah mencoreng nama baik institusi TNI dan bertanggung jawab secara moral atas kejadian yang membuat aparat harus turun tangan, yang kemudian menimbulkan korban jiwa.
“Saya menyesal. Tidak ikut dalam penembakan, tapi karena saya buka arena judi, jadi sebab polisi turun. Saya ingin sampaikan belasungkawa kalau diberi kesempatan.”
Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut murni kesalahan pribadi, bukan mewakili institusi.
“Ini murni kesalahan kami berdua, saya dan Bazarsah. Kami oknum, bukan institusi.”